 |
gambar 1 |
|
kreatif dengan PROSES PENGOLAHAN PLASTIK MENJADI MINYAK
Sampah
plastik memang menjadi masalah besar, plastik tidak mudah diurai. belum lagi disatu
sisi memang agak sulit untuk mengurangi penggunaan bahan plastik seperti untuk kantong
plastik.
Namun
kini telah ditemukan cara alternatif yang dapat dikembangkanuntuk mendaur ulang
sampah. Sistem kerja yang digunakan adalah pirolisis atau destilasi kering.
Limbah plastik dipanaskan di atas suhu leburnya sehingga berubah jadi uap. Proses
pemanasan ini menyebabkan perekahan pada molekul polimer plastik menjadi
potongan molekul yang lebih pendek. Selanjutnya, molekul-molekul ini
didinginkan jadi fase cair.
Cairan
yang dihasilkan jadi bahan dasar minyak atau minyak mentah. Dengan destilasi
ulang menggunakan temperatur berbeda, yakni mengacu pada titik uap, minyak
mentah diproses menjadi premium atau solar.
”Jika
suhu pemanasan yang digunakan di atas 100 derajat celsius, yang dihasilkan
adalah zat yang mendekati atau memiliki unsur sama dengan premium. Tinggal
mengembunkan lagi uapnya, untuk mendapat premium,” ujarnya.
Konsep
dasarnya mengambil unsur karbon (C) dari polimer penyusun plastik. Polimer tersusun
dari hidrokarbon, yakni rangkaian antara atom karbon (CO2) dan hidrogen (H2O). Untuk
menghasilkan premium perlu rantai hidrokarbon dengan molekul lebih pendek,
yakni C6-C10. Untuk menghasilkan minyak tanah dan solar perlu rantai
hidrokarbon dengan molekul lebih panjang, yakni C11–C15 (minyak tanah) dan
C16-C20 (solar).
Pada
proses akhir perlu refinery, yakni pengolahan bahan baku minyak menjadi minyak
siap digunakan. Caranya, dengan mencuci, penambahan aditif, mereduksi kandungan
gum atau zat beracun, dan mengklasifikasikan atau mengelompokkan berdasarkan
panjang rantai hidrokarbon.
Untuk
memproses limbah plastik menjadi bahan bakar yang dikehendaki perlu alat.
Sekilas, bentuk alat mirip tripod kamera atau handycam dengan sejumlah kaki
penopang. Yang diutamakan adalah fungsinya.
Alat
pemroses
Alat
tak harus menggunakan material berkualitas tinggi. Alat bisa dibangun dari
material bekas, disesuaikan kemampuan pembuat dan kapasitas limbah yang akan
diolah. Alat yang dipakai bisa berbiaya Rp 650.000 hingga Rp 100 juta,
tergantung kebutuhan.
Alat terdiri
atas saluran pemasukan atau intake manipul dari besi. Fungsinya, memasukkan
sampah plastik ke dalam tangki reaktor di atas tungku pembakar. Bahan bakarnya
bisa limbah kayu bekas atau gas elpiji. Bahkan, juga gas metan hasil pembakaran
sampah sehingga lebih ekonomis.
Untuk
memperoleh uap, tangki reaktor dihubungkan kondensor atau pengembun yang berada
di atas tangki. Diperlukan minimal dua kondensor untuk memisahkan uap yang
mengandung rantai molekul pendek dengan uap yang mengandung rantai molekul
panjang. Penyaluran uap ini menggunakan pipa besi sehingga tahan suhu tinggi
atau panas.
Selanjutnya,
pada setiap kondensor dipasang pipa penyalur untuk mengalirkan embun dari uap
yang dihasilkan. Tetes demi tetes embun ditampung dalam botol sebelum proses
refinery. Begitulah rangkaian proses pembuatan minyak berbahan limbah plastik.
Satu
kg limbah plastik menghasilkan 1 liter bahan dasar minyak atau minyak mentah.
Ketika diolah jadi premium atau solar, hasilnya tinggal 0,8-0,9 liter. Kotoran
yang melekat pada plastik turut memengaruhi. Demikian pula kualitas plastik
yang dipakai. Makin bagus kualitas plastik yang diolah, makin tinggi pula hasil
yang didapat.
Sejauh
ini, alat terbesar yang diaplikasikan di tempat pembuangan akhir berkapasitas
15 meter kubik per hari. Dana pembuatan alat ini sekitar Rp 50 juta, termasuk
biaya destilasi ulang atau refinery secara terpisah.
Selain alat diatas di Jepang juga
terdapat alat yang dapat mendaur ulang sampah menjadi minyak Blest (nama alat
tersebut) merupakan alat yang kecil sehingga bisa diletakkan di atas meja dan
hanya butuh waktu beberapa saat untuk mengubah sampah plastik menjadi minyak
mentah.
Proses
mengubah sampah plastik menjadi minyak mentah ini dilakukan dengan cara
pemanasan yang akan melelehkan plastik dan mengubahnya menjadi gas kemudian
dari gas yang ada akan mengubah air menjadi minyak.
Untuk
1 kg sampah plastik bisa menghasilkan 1 liter minyak mentah dan dari minyak
mentah tersebut, dengan melakukan proses lanjutan akan bisa mengubahnya menjadi
bensin dan lainnya, sama seperti minyak mentah biasa.
nah untuk kondensator yang lain dan lebih sederhana sprti di atas. Selang dimasukkan ke pipa atas, nanti uap akan langsung ke dalam air dan mendesak airsehingga dapat terbentuk MINYAK di permukaan air...seperti gambar 1
atau seperti atas niiih.... Dengan sebuah drum bekas, kita beat kondensator, dengan membuat selang berliku liku sedemikian rupa. kemudian dimasukkan air untuk pendingin, atau anda bisa berEXPERIMEN memanfaatkan potongan bata merang di letakkan di tengah drun berisi air itu.. BATA ATAU BAHAN DARI TANAH LIAT BISA MENDINGINKAN AIR..... seperti kita jika minum dari kendi, airnya terasa dingin dibanding minum dari teko biasa.
Literatur :